Rabu, 14 November 2018

Konflik di Afrika


Halo semuaa. Kali ini aku dan temanku, Clara  mau ngejelasin tentang Konflik di Afrika. Kalau ada kritik atau kalian mau nanya bisa langsung comment aja di bawah. 

Selasa, 02 Oktober 2018

Cerpen Batik “Kainnya Batik Mama Ku Tercinta”

                                                                          “Kainnya Batik Mama ku tercinta”
Terakhir kali Ibu bicara panjang adalah malam setelah Bapak dimakamkan. Aku duduk di samping Ibu yang tengah melipat kain batik panjang, kain yang baru dia keluarkan dari lemari. Aku tidak pernah melihat kain itu sebelumnya, tetapi paku pernah mendengar dari banyak orang di luar sana bahwa Bapak punya kain yang sangat berharga. Banyak orang di luar sana mempertanyakan dan menginginkan kain itu.
Dari gerak-gerik Ibu, aku tahu kain itu berharga bagi dia, sangat berharga. Bukan karena batik tulis itu mereka inginkan, melainkan lebih karena kain itu peninggalan Bapak.
“Peninggalan bapakmu cuma ini. Bapak suruh Ibu menjual saja. Namun Ibu nggak bisa. Ada Bapak di kain ini. Keringat Bapak, harapan, cinta Bapak pada kita semua.”
“Mau Ibu apakan kalau tidak Ibu jual?”
Ibu tersenyum sambil melipat kain itu. Dia berdiri, kemudian memasukkan kain itu ke lemari tua di hadapan kami.
“Barangkali kalau kelak kamu jadi pengantin bisa pakai batik ini.”
Setelah Bapak meninggal, rumah sepi dan Ibu lupa cara tersenyum. Sekeras apa pun aku mengajarkan, Ibu tetap tak mampu. Aku selalu menatap berlama-lama agar dia bertanya atau setidaknya menanyakan kabarku karena aku pun tidak baik-baik saja. Namun Ibu tetap lebih sering diam, bicara seperlunya. Bahkan saat kurasa dia perlu bicara pun, Ibu tetap diam. Seolah-olah suaranya terkubur bersama jasad Bapak, bersama keinginanku merasakan cintanya.
Tidak ada yang mau tinggal di rumah, kecuali aku karena aku anak bungsu. Ketiga anak lain, di mataku, seolah-olah bukan anak. Hanya nebeng status dan menempel pada keberadaan Ibu. Datang hanya ketika mereka butuh untuk menempel. Tak ubah seperti bayi rindu puting. Itu saja. Tidak pernah membalas peluk Ibu.
Namun sejujurnya aku juga rindu peluk Ibu yang tak pernah mendarat ke tubuhku. Aku selalu merasa kadar sayang Ibu sudah terbagi rata dan habis sebelum kehadiranku. Mungkin karena itu dia lebih banyak diam. Berbeda dari saat mereka datang bertandang; Ibu serupa beo, tak bisa diam.
“Kalau bukan anak terakhir, kamu pasti juga pergi dari rumah. Lagipula di desa ada apa, Ton? Aku nggak bisa lama-lama di sini.” Begitu jawaban Mbak Galuh saat kuminta dia tinggal lebih lama. Menemani Ibu yang jelas sedang berduka.
“Kalau kamu anak terakhir sepertiku, apa kamu akan tetap tinggal?”
“Apa?” Mbak Galuh menikam pandanganku.
“Ini bukan pilihan, Mbak. Ibu bukan opsi terakhir.”
Bapak tidak meninggalkan apa pun, selain rumah kecil yang kutempati bersama Ibu. Juga kain batik panjang itu. Ingatanku tentang Bapak tidak banyak, lantaran Bapak lebih sering menghabiskan waktu di langgar. Yang aku ingat hanya suara khasnya saat menyanyikan lagu sekargambuh.
Lagu yang kental aroma tubuh Bapak, saking sering dia nyanyikan. Satu kesalahan Bapak, tidak pernah mengajak serta anak-anaknya ke langgar. Karena itulah, untuk pulang ke pangkuan Ibu pun mereka enggan.
Ibu selalu mengusap-usap batik peninggalan Bapak sambil lirih mendendangkan sekar gambuh yang seolah-olah menjadi melodi sakral di rumah ini. Aku tidak tahu apakah masih punya cukup daya untuk menyanyikan esok jika Ibu juga tiada.
Kehilangan Bapak seolah-olah kehilangan udara bagi Ibu. Lemas dan lusuh. Tidak ada yang mampu membangkitkan semangat Ibu, kecuali kain batik itu. Aku tidak kesal, juga tidak iba. Aku hanya kecewa, tak mampu menggantikan posisi kain batik itu di hati Ibu, yang menguras pikiran dan waktu begitu banyak.
***
Siang itu, aku melihat Ibu murung sekali. Namun tidak kutanya mengapa. Pemandangan macam itu sudah biasa bagiku. Ibu lupa bagaimana cara tersenyum dan aku bukan pengajar yang baik, yang bisa menunjukkan kepada Ibu bagaimana cara terbaik untuk tersenyum. Aku mengabaikannya.
Namun begitu mendengar suara kain robek, sontak aku berlari menghampiri Ibu yang berkutat di kamar. Benar! Aku tahu penyebab kemurungan Ibu sekarang.
“Siapa yang meminta?”
Ibu tidak berani menatapku. Tangannya masih merobek kain batik peninggalan Bapak seolah-olah merobek ulu hatinya. Perih, penuh darah.
“Bu! Siapa yang meminta?”
“Mbakyumu butuh kain untuk pergi makan malam.”
“Hanya untuk makan malam dia meminta?” Aku memicingkan mata tak percaya.
“Kamu kan tahu, rekan suami mbakyumu pejabat.”
“Persetan! Duit suaminya sudah banyak! Buat apa dia minta kain!”
Ibu berhenti merobek kain itu dan menatapku tajam, tetapi penuh kasih sayang. “Ton, jangan begitu. Kalau kamu juga butuh, Ibu siap merobek lagi.”
Mana mungkin aku merobek hati Ibu? Aku tidak sekejam itu.
***
Dua hari setelah perobekan kain itu untuk kali pertama, telepon kembali berdering. Agaknya kabar Ibu telah merobek kain itu sudah menyebar. Aku mengangkat sambil bersiap menyerang lewat umpat. Persetan dengan silsilah. Aku siap melawan siapa pun yang tega mencabik hati ibuku. Bahkan aku siap menebas pohon silsilah jika ternyata abangku yang melakukan.
“Mau apa?”
“Mana Ibu?”
“Nggak ada!”
“Jangan bohong! Mana Ibu?”
“Nggak ada!” Nadaku meninggi.
“Ton! Mana Ibu!”
“Nggak….”
Aku berhenti bicara ketika Ibu menepuk pundakku lembut, kemudian menatapku sambil menggeleng. Ibu memintaku tidak meneruskan, lalu meraih gagang telepon dariku.
“Ada apa, Nang?”
“Bu, aku juga mau kain batik Bapak. Sama kayak Mbak Sari.”
“Untuk apa?”
“Untuk sarimbit aku, istri, dan anakku.”
“Ya sudah, Ibu potongkan. Nggak perlu marah-marah.”
“Ya sudah. Nanti sore aku ambil. Ibu di rumah saja.”
Ibu menutup telepon, kemudian menatap aku yang masih naik pitam seraya menatap Ibu dengan perasaan tak keruan.
“Bu, jangan….”
Ibu menoleh, menghampiri dan menekap pipiku dengan sebelah tangan. “Lembutkan hatimu, Nak.”
***
Plaaak! Satu pukulan keras tangan Kang Danang mendarat di pelipisku. Namun aku bertahan. Sebanyak apa pun tempelengan, aku terima asal hati Ibu utuh!
Ibu sedang menjemur nasi di dekat kebun Wak Hanun sambil menenteng robekan kain batik untuk Kang Danang. Dia belum kembali saat Kang Danang datang dan menanyakan di mana Ibu dengan mata memicing seolah menagih utang. Mereka memang anak-anak sialan!
“Kain itu milik Ibu!”
“Jangan serakah!”
“Harusnya kamu malu, Kang! Pulang tidak pernah. Sekali datang kayak orang mau nagih utang!”
Kang Danang geram dan menggamparku sampai tersungkur. Aku bangkit sebelum gamparan kedua melayang ke wajahku. Aku berhasil menghindar.
“Dia ibu kita, Kang. Kok Kang Danang tega!”
“Diam kamu, Ton! Aku tahu kamu cuma mau kain itu kan?!”
“Aku tidak sepicik kalian!”
Satu pukulan dapat kutangkis, tetapi pukulan tangan lain begitu cepat sehingga membuatku tersungkur. Awalnya kukira aku tak apa-apa. Namun kurasakan pelipisku berdarah. Keningku nyeri dan berdenyut hebat.
Kami menangkap mata Ibu yang memburu tatap Kang Danang. Tanpa kami sadari, satu tamparan keras Ibu membuat pipi Kang Danang merah. Rumah kami ramai; pembuktian betapa berharga kain itu hingga bisa membuat anak-anak Ibu beringas.
“Jangan, Bu.”
“Keningmu berdarah,” ucap Ibu sambil mengikatkan kain batik jatah Kang Danang ke keningku. Ibu mendekapku erat. “Kita ke dokter sekarang.”
“Bu?” Mas Danang menatap Ibu kebingungan.
Ibu membantuku berdiri dan menitahku, kemudian menatap tegas mata Kang Danang. “Pulang!” (44)

Selasa, 24 Juli 2018

bagaimana PBB menyikapi proklamasi kemerdekaan indonesia

Nama: Adjani Prasanna Sulaeman

Kelas: XII-IPS-3



Sikap PBB dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Mengapa bisa  PBB ikut serta dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia?

Nah, tentunya yang pertama untuk menjaga perdamaian dunia dan juga PBB ada pengaruhnya yaitu membantu menyelesaikan perselisihan dan sengketa antara Indonesia dan Belanda pada saat itu.

Setelah itu, Pengakuan dunia Internasional terhadap kemerdekaan Indonesia dimulai saat ditandatanganinya dokumen legal oleh pihak Belanda dan dari sinilah PBB mengakui kemerdekaan Indonesia.

Indonesia resmi menjadi anggota perserikatan bangsa-bangsa yang ke-60 pada tanggal 28 september 1950 yang ditetapkan dengan resolusi majelis umum PBB tentang penerimaan republik Indonesia dalam keanggotaan di perserikatan bangsa-bangsa kurang dari satu tahun setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda dalam konferensi Meja Bundar di Den Haag (23 agustus - 2 november 1949). tetapi pada tahun 1965-1966, indonesia mengundurkan diri dari pbb dikarenakan malaysia terpilih sebagai anggota tidak tetap dewan keamaan pbb pada masa konfrontasi indonesia-malaysia.

Tapi, untuk saat ini Indonesia mencalonkan diri sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB. Indonesia ingin menjadi anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020.

Hmm, kira-kira ada apa yaa Indonesia ingin mencalonkan diri sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020?

Pastinya ada alasan penting kan, nah agar Indonesia di panggung dunia akan mendapat pengakuan, khususnya dalam menjaga perdamaian dunia.

"Keberhasilan untuk terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB  sendiri merupakan pengakuan dari negara lain terhadap kontribusi negara tersebut terhadap perdamaian, dan juga kontribusi negara tersebut untuk menjaga perdamaian dunia. Itulah salah satu alasan mengapa suatu negara bisa terpilih," 

Manfaat Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB, sangat banyak. Salah satunya,  Indonesia bisa lebih banyak berbicara dan menunjukan sikapnya dalam berbagai isu dunia.

"Banyak manfaatnya, intinya dalam sistem PBB, berbagai isu penting, berbagai isu yang menjadi fokus perhatian dunia itu awalnya dibahas di DK PBB. Di sinilah suara Indonesia bisa didengar, pengaruh Indonesia bisa dirasakan," 


Nah itu dia alasan penting Indonesia Indonesia ingin mencalonkan diri sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020.

Eitss tetapi untuk tema kali ini saya bukan untuk membahas Indonesia untuk mencalonkan diri sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020. Melainkan itu hanya pembukaan / permulaan saja. Tema yang saya ingin bahas untuk kali ini yaitu..

Bagaimana PBB menyikapi proklamasi kemerdekaan indonesia?

Nah untuk yang pertama ini saya ingin menjelaskan pengaruh PBB terlebih dahulu.

Yang pertama, PBB membantu menyelesaikan perselisihan antara Indonesia dan Belanda pada masa perjuangan kemerdekaan melalui pembentukan KTN (Komisi Tiga Negara) dan United Nations Commission for Indonesia (UNCI).

Kemudian yang kedua, PBB juga membantu menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda mengenai masalah Irian Barat (sekarab Papua). Dalam perselisihan tersebut, PBB membentuk United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) atau pemerintahan sementara PBB untuk Irian Barat.

Dan yang ketiga, UNICEF bekerjasama dengan Indonesia untuk mendapatkan obat-obatan dan susu.
Kemudian ada juga 3 lagi peranan PBB bagi Indonesia

Keempat, WHO bekerjasama dengan Indonesia dalam meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan program KB melalui Badan Koordinator Keluarga Berencana (BKKBN).

Kelima, FAO bekerjasama dengan Indonesia dalam bidang pertanian dan makanan sehingga Indonesia mampu berswasembada pangan pada tahun 1984.

Dan yang keenam, UNESCO bekerjasama dengan Indonesia di bidang pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Di bidang kebudayaan, misalnya pemugaran candi Borobudur dan candi Prambanan telah mendapatkan bantuan dari UNESCO.

Oleh karena itu PBB sangat berperan penting dalam perang kemerdekaan diIndonesia karena diIndonesia banyak sekali peperangan yang terjadi baik itu dengan dalam negeri maupun dengan luar negeri seperti Belanda.

Peranan PBB dalam ikut menyelesaikan pertikaian Indonesia dengan Belanda diwujudkan dengan dibentuknya Badan Perdamaian yang bertugas menengahi perselisihan dan menjadi mediator dalam perundingan perdamaian Indonesia Belanda.

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia setelah proklamasi tercatat beberapa badan Perdamaian yang dibentuk PBB untuk Indonesia, diantaranya adalah :
-    
                         -       Komisi Tiga Negara (KTN)

Komisi ini terbentuk akibat dari Agresi Militer Belanda I, yang terdiri dari tiga (3) Negara saja seperti Australia dipilih oleh Indonesia dengan wakil Richard Kirby, Belgia yang dipilih oleh Belanda dan diwakili oleh Paul Van Zealand, dan Amerika Sarikat adalah pihak netral dan diwakili oleh dr.Frank Graham. Yang dibentuk pada tanggal 25 Agustus 1947 dan mulai bertugas diIndonesia pada tanggal 27 Oktober 1947. Dan KTN ini berhasil mengantar pihak Indonesia ke meja perundingan Renville.
  
     -     UNCI (United Nations Commisions for Indonesia)

Badan perdamaian ini dibentuk pada tanggal 28 Januari 1949 untuk menggantikan Komisi Tiga Negara yang dianggap gagal dalam mendamaikan Indonesia-Belanda. Dan UNCI ini dibentuk sebagai akibat Agresi Militer Belanda II. Yang berperanan dalam mengadakan Perundingan Roem Royen (7 Mei 1949), dan mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag Belanda. UNCI ini dianggap sebagai ganti dari KTN dan bertugas untuk membantu melancarkan perundingan-perundingan untuk mengurus pengembalian kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia dan berhak mengajukan usul-usul guna membantu menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda. Dan beranggota Australia diwakili oleh Chritchley,Belgia diwakili oleh Herremans,dan Amerika Serikat diwakili oleh Merle Cochran.

Peran PBB dalam penyelesaian konflik indonesia dengan belanda setelah proklamasi kemerdekaan RI?Membantu sebagai mediasi antara pemerintah Indonesia dan Belanda dalam perjanjian Renvile, pembentukan KTN, dan sebagai pengawas setelah perjanjian disetujui dan juga PBB menyuarakan Indonesia-Belanda untuk melakukan gencataan senjata, & membentuk komisi konsuler. 

Hubungan antara adanya piagam PBB dan proklamasi kemerdekaan RI ?

Piagam PBB adalah konstitusi PBB yang ditandatangani di San Francisco pada 26 Juni 1945. Piagam ini ditandatangi oleh 50 negara dan berlaku mulai 24 Oktober 1945. 

Piagam tersebut lahir di tengah kecamuk Perang Dunia II dan sebelum Proklamasi RI pada 17 Agustus 1945. Dari banyak literatur sejarah tidak pernah disebutkan ada hubungan langsung antara Piagam PBB tersebutdan Proklamasi Kemerdekaan RI. Namun dari tarikh (tanggal), lahirnya piagam lebih dulu ketimbang proklamasi. Dan hal tersebut memungkinkan bahwa bapak pendiri bangsa mendengarkan perihal Piagam PBB tersebut dan mengutamakan niatan untuk mengadakan proklamasi kemerdekaaan. Apalagi isi dari Piagam PBB tsb sejalan dengan niat kemerdekaan RI, yaitu kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.

Sedangkan isi daripada piagam PBB tersebut, antara lain:
1) menjamin terciptanya perdamaian dunia, hak-hak manusia dan kemajuan sosial-ekonomi
2) perselisihan diselesaikan dengan cara damai dan tanpa perang
3) larangan melanggar kedaulatan negara lain
4) larangan intervensi terhadap urusan domestik suatu negara
5) menjalin kerjasama dengan negara-negara yang dinilai dapat mengganggu perdamaian dunia

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas yang dapat saya simpulkan bahwa sikap PBB dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia diantaranya:

Kooperatif yaitu PBB sebagai lembaga Internasional dapat membina atau mendorong kerja sama di segala bidang antar bangsa di dunia. Dan PBB hendaknya dapat menyelesaikan masalah masalah secara hukum yang timbul dari sesama anggota sehingga tidak menjadi masalah yang berkepanjangan yang dapat mengganggu perdamaian dunia.

Saran

Agar PBB terus mengupayakan masalah-masalah yang terjadi di Indonesia dan dunia pada umumnya dapat terselesaikan secara damai serta menuju kerjasama yang saling menguntungkan antar berbagai Negara.


Demikianlah artikel dengan tema  Sikap PBB dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dapat saya paparkan ,Kurang lebihnya mohon maaf jika ada yang salah karena keterbatasan pengetahuan dan refrensi yang dapat saya simpulkan. 

Wassalamualaikum Wr Wb.  

Terima Kasih

Rabu, 17 Januari 2018

Resensi Buku Non Fiksi (Novel Dilan )


Nama: Adjani Prasanna Sulaeman
Kelas: XI-IPS-3
Absen: 2
RESENSI NOVEL DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 

RESENSI NOVEL DILAN

Judul          : Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Pengarang : Pidi Baiq
Penerbit     : DAR! Mizan
Cetakan      : Ketujuh
Halaman    : 330, tebal 20,5cm
Harga         : Rp. 55.000
ISBN          : 978-602-7870-41-3
Kepengarangan
“Dilan: dia adalah Dilanku 1990” adalah novel ke sembilan dari penulis yang bernama Pidi Baiq.  Seorang pria multitalenta, yang lahir di Bandung, 8 agustus 1972. Pidi Baik adalah seorang seniman yang punya banyak kelebihan. Selain sebagai seorang musisi dan pencipta lagu, ia juga seorang penulis, ilustrator, pengajar dan komikus. Pidi Baiq mengaku imigran dari surga yang diselundupkan ke Bumi oleh ayahnya di Kamar Pengantin dan tegang. Banyak tuliasan yang telah dihasilkan oleh seorang seniman ini. Diantaranya buku yang berjudul Drunken Monster, Drunken Molen, Drunken Mama, Drunken Marmut, Al-Asbun, At-Twiter,  Hanya Salju Pisau Batu dan pidi baik juga menulis novel yang berjudul “Dilan: Dia Adalah Dilnku Tahun 1990.”
Novel ini berceritakan tentang seorang remaja, bernama bernama Dilan, dia juga seorang geng motor. Anak ini nakal, namun dari sisi lain ada hal yang sangat positif darinya. Suatu saat dia jatuh cinta kepada perempuan anak baru di sekolahnya, yang bernama Milea. Anak gadis ini awalnya bingung cara bagaimana dilan berkenalan degan Milea. Cerita ini memang sangat di gemari oleh kalangan remaja, ketika kita membaca novel ini membuat kita terbawa suasana cerita yang menyenangkan. Apalagi novel ini berceritakan kisah percintaan remaja SMA, yang ceritanya dikemas seromantis mungkin dengan beberapa kejadian lucu dan konyol yang di gamabarkan Pidi Baiq dalam novel Dilan: dia adalah Dilanku 1990.
Dibandingkan dengan novel Tere Lliye yang berjudul “hujan” yang juga menceritakan kisah percintaan remaja SMA yang begitu romatis. Namun bahasa yang digunakan dalam novel tersebut cendrung terkesan serius, dan kosakata ilmiah lebih menonjol karena bercerita seputar masa depan tekhnologi dan kehancuran. Berbeda dengan novel Dilan” dia adalah Dilanku 1990, bahasa yang digunakan sesuai dengan bahasa remaja tahun 1990, bahasanya santai, mudah dimengerti pembaca. Namun disisi lain kita bisa dibuat bingung karena percakapan antara Dilan dan Milea yang konyol, bisa mengundang tawa pembaca dan terkadang tidak nyambung.
Novel “Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990” diterbitkan oleh PT mizan pustaka, salah satu penerbit terbesar di indonesia didirikan tahun 1993. Mizan Pustaka adalah penerbit yang berbasis luas dengan kekuatan dalam genre fiksi, kesehatan, buku bisnis, buku anak-anak, referensi,agama, dan non fiksi populer. Sangat beruntung penulis seperti seperti Pidi Baiq bisa menerbitkan karya-karyany di PT Mizan Pustaka.
Sinopsis
Novel dilan: dia adalah dilanku tahun 1990 menceritakan tentang kisah cinta Milea. Milea adalah seorang murid baru pindahan dari Jakarta. Dan di saat ia berjalan menuju sekolah, ia bertemu dengan seorang teman satu sekolahnya, seorang peramal. Peramal itu mengatakan bahwa nanti mereka akan bertemu di kantin. Awalnya Milea tidak menghiraukan laki-laki peramal itu, tapi setiap hari laki-laki peramal tersebut selalu mengganggunya. Mau tidak mau, Milea mulai mencari tahu, laki-laki peramal itu bernama Dilan.
Suatu hari, saat Dilan mengikuti Milea pulang dengan angkot ia berkata, “Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja”. Perkataan Dilan itu membuat hati Milea berdebar-debar, mungkin ia kaget atas ucapan Dilan. Milea diam mendengar ucapan itu, ia juga memikirkan Beni, pacarnya yang ada di Jakarta.
Dilan mendekati Milea dengan cara yang tidak biasa, mungkin itu yang membuat Milea selalu memikirkannya. Dilan memberikan coklat kepada Milea melalui tukang pos, Dilan membawa Bi Asih untuk memijiti Milea saat sedang sakit, Dilan memberikan hadiah Teka Teki Silang pada Milea sebagai hadiah ulang tahun dengan sebuah tulisan “Selamat ulang tahun, Milea. Ini hadiah untukmu, Cuma TTS. Tapi sudah kuisi semua. Aku sayang kamu. Aku tidak mau kamu pusing kaena harus mengisinya. Dilan”
Lambat laun, seiring berjalannya waktu Milea dan Dilan menjadi akrab. Milea mengetahui beberapa hal tentang dilan dari Wati, sepupu Dilan yang sekelas dengannya. Sekolah Milea di Bandung terpilih menjadi peserta Cerdas Cermat TVRI, beberapa siswa yang bukan peserta dianjurkan untuk ikut memberikan semangat buat teman-temannya yang sedang berlomba. Milea salah satunya, dan di Jakarta ia sudah berencana untuk bertemu dengn Beni, pacarnya. Milea sudah lama menunggu Beni yang berjanji untuk datang ke TVRI, namun Beni tak kunjung datang. Akhirnya, Milea pergi makan bersama Nandan dan Wati. Saat itulah Beni datang dan marah-marah melihat Milea makan bersama laki-laki lain. Hubungan mereka pun berakhir.

KEUNGGULAN NOVEL
  1. Keunggulan novel dilan: dia adalah Dilanku tahun 1990 terdapat pada isi novel yang kebanyakan adalah cerita tentang percakapan. Hal ini memudahkan pembaca yang tidak terlalu menyukai permainan kata yang terkesan berbelit-belit. Bahasa yang digunakan penulis juga merupakan bahasa santai dan mengundang tawa.
  2. Di novel ini banyak sekali tokoh pendampingnya. yang paling menarik, ada ilustrasi para tokoh di halaman depan. Juga ada ilustrasi adegan di beberapa halamannya, membuat novel ini terlihat berbeda dari novel roman pada umumnya.
  3. Novel ini mengajarkan bagaimana cara kita menjaga pasangan, agar hubungan bertahan lama dan komunikasi lancar.
  4. Sampul luar novel Dilan: dia adalah dilanku tahun 1990, terlihat menarik. Dengan gambar seorang remaja SMA berdiri di depan motor yang buming pada tahun 1990. Memperlihatkan sosok seorang Milan yang terlibat anggota geng motor
  5. Cerita pada novel ini begitu santai dan ringan, sehingga pembaca tidak membutuhkan waktu yang teralu lama untuk membacanya hingga selesai



KELEMAHAN NOVEL
  1. Kelemahan novel Dilan: dia adalah Dilanku, terdapat pada gurauan-gurauan yang digunakan dalam beberapa percakapan. Karena novel ini menceritakan tentang kisah cinta pada tahun 1990, percakapan dan gurauan yang digunakan juga masih berkaitan dengan tahun 1990. Hal ini merupakan sebuah kesulitan tersendiri bagi pembaca yang bukan merupakan angkatan 1990.
  2. Ada beberapa kalimat yang terdengar aneh seperti banyak percakapan yang tidak nayambung, barangkali pengaruh latar waktu tahun 1990
  3. Di dalam novel Dilan: dia adalah Dilanku, terlalu menonjolkan karakter dilan dan lebih banyak bercerita tentang dilannya saja. Sehingga peran Milae dalam novel tersesebut seperti terabaikan
  4. Novel ini di khususkan untuk kalangan terbatas, tidak semua umur diperbolehkan membaca novel yang bergenre roman
  5. Novelnya terkesan mewah, karena novelnya terlalu tebal padahal isi tulisan tidak terlalu memenuhi lembar kertas

PENUTUP RESENSI
Novel dilan: dia adalah dilanku tahun 1990, menarik untuk dibaca. Karena menceritakan kisah percintaan remaja SMA pada tahun 1990. Banyak kisah romantis yang digambar dalam novel tersebut
untuk para remaja SMA, sesuai dengan temanya yang memngangkat kisah percintaan remaja SMA. Terutama bagi para remaja yang sedang mengalami kasmaran atau remaja yang ingin mencari pasangan yang karakternya seperti Dilan dan Milae. Di dalam novel ini juga menceritakan bagaimana cara mendapatkan pasangan yang baik, menjaga hubungan agar langgeng, saling terbuka sesama pasangan. Novel ini sebaiknya di baca pada waktu senggang, sedang bersantai atau di hari libur. Supaya tidak mengganggu aktivitas belajar terutama bagi seorang siswa.